Rabu, 28 Maret 2012

DAMPAK PENCEMARAN UDARA


PENDAHULUAN
            Sejak manusia mengenal peradaban, ribuan tahun lalu, manusia selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas hidup tidal lain merupakan usaha untuk mendapatkan “kenyamanan hidup”. Kenyamanan hidup yang dimaksudkan selain untuk dapat dinikmati oleh dirinya sendiri pada saat masih hidup, juga diharapkan dapat diberikan atau diwariskan kepada anak cucu. Kualitas untuk meningkatkan hidup manusia tidak akan pernah berhenti sampai akhir jaman nanti. Untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia yang berupa sandang, pangan, dan papan, manusia memanfaatkan penemuan-penemuan baru ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengeruk hasil kekayaan alam yang ada sebanyak-banykny dan secepat-cepatnya.  
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap lingkungan hidup karena meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun pada sisi lain manusia juga mulai ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi tersebut. Hal ini mudah dipahami karena apabila lingkungan telah tercemar maka daya dukung alam bagi kelangsungan hidup manusia akan terganggu. Kalau hal ini sampai terjadi maka usaha untuk meningkatkan kualitas hidup atau kenyamanan hidup manusia akan gagal.
Dampak pencemarn lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, akan tetapi berakibat dan berpengaruh pula terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Kalau lingkungan alam telah tersemar sudah barang tentu tanaman yang tumbuh di lingkungan tersebut akan ikut tercemar, demikian pula hewan yang hidup di situ. Pada akhirnya manusia sebagai makluk hidup yang omnivora akan ikut pula merasakan dampak pencemaran tersebut.
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang di hadapi oleh negara-negara industri. Akibat akibat dari pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan lainyya seperti hewan, tanaman, bangunan gedung dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di amerika serikat pada tahun 1980, kematian yang disebabkan oleh udara kurang lebih 51.000 orang. Angka tersebut cukup mengerikan karena bersaing keras dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti penyakit jantung, kanker, aids dan lain lain.  
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklimdan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Adapun komponen pencemar udara serta sumber pencemarnya. Komponen tersebut dapat mencemari udara secara diri-sendiri ataupun secara bersama-sama.
1.      Dampak Pencemaran Oleh Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan juga tidak berwarna. Oleh karena itu lingkungan yang telah tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu -192oC. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi CO berkisar antara 10-15 ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO  dalam jumlah banyak (konsenterasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian.
2.      Dampak Pencemaran Oleh Nitrogen Oksida
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas nitrogen oksida antara lain timbulnya bintik bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai tempat terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis.  Akibatnya tanaman tidak dapat berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai 60% hingga 70%. Pencemaran udara oleh gas nitrogen oksida juga dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil Nitrates yang disingkat PAN. Peroxy Acetil Nitrates menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.
Ø  Hujan Asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
·         Mempengaruhi kualitas air permukaan
·         Merusak tanaman
·         Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
·         Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Ø  Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Karbon dioksida dari tahun ke tahun memang terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbon dioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil terutama akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfir bumi, membentuk semacam perisai. Adanya perisai ini menyebabkan panas yang keluar dari bumi tidak dapat dengan bebas keluar dari lapisan atmosfir, namun akan dikembalikan lagi ke bumi. Lapisan karbondioksida tersebut seolah berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh lapisan karbondioksida terhadap kenaikan suhu bumi yang disebut sebagai efek rumah kaca. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:                  
·         Pencairan es di kutub
·         Perubahan iklim regional dan global
·         Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Ø  Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon adalah lapisan atmosfir bumi yang berfungsi sebagai pelindung dari sinar ultraviolet yang datang berlebihan dari matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sifat ozon sebagai penyaring sinar ultraviolet tidak akan berfungsi lagi. Sinar ultravioler yang tidak tersaring oleh lapisan ozon ini akan terus kebumi dan dapat merusak kulit manusia. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Dampak penipisan lapisan ozon adalah terjadinya pemanasan global  (global warming), gas karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi paling besar dekitar 50% diikuti chlorofluorocarbon (CFC) 25%, gas methan 10%, dan sisanya gas lain terhadap pemanasan global,pemanasan global juga menyebabkan cairnya es di benua Antartika, akibatnya muka air laut global naik hingga 25 cm di akhir abad ke 20 sehingga ketidaksamaan iklim dimana di suatu tempat terjadi bencana kekeringan, dan di tempat lainnya terjadi bencana banjir.

Ø  Dampak Kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost