1. Pendahuluan
Pada dasarnya ada 11 langkah dalam
metodelogi OR/MS. Dari 11 langkah
tersebut dapat dikategorikan 3 kategori utama yaitu (1) formulasi, (2)
medeling, (3) implemantasi. Selain itu, dalam rancangan OR/MS, akan melbatkan stakeholder,
actor atau peran untuk masing-masing, seperti berikut :
a) Pemilik masalah adalah kelompok atau
orang yang mempunyai kendali atas aspek tertentu yang menyangkut masalah. Kebanyakan,
pemilik masalah adalah pembuat keputusan itu.
b) Pemakai masalah adalah yang menggunakan
solusi dan melaksanakan keputusan yang disetujui oleah pembuat keputusan atau
pemilik masalah dan ia tidak punya otoritas untuk mengubah keputusan atau
memulai tindakan baru.
c) Pelanggan masalah adalah korban atau
penerima uang atas konsekuensi dalam menggunakan solusi dan mungkin ada banyak
pelanggan masalah.
d) Pemecah masalah atau analis adalah yang
meneliti masalah dan megembangkan untuk mencapai suatu solusi atas
persetujuanpemilik masalah.
Sebelas langkah dalam Modeling OR/MS adalah sebagai berikut :
1. Meringkas situasi permasalahan.
2. Mengidentifikasi masalah untuk
dianaliasa.
3. Mengambarkan sistem yang relevan.
B) Modeling
4. Membangun suatu model matematika.
(Usulan Proyek)
5. Mencari solusi yang sesuai.
6. Pengesahan dan tes kemampuan.
7. Analisis kepekaan solusi. (Laporan
Proyek)
C) Implementation
8. Merencanakan implementasi.
9. Menetapkan kendali atas solusi.
10. Implementasi solusi. (Dokumentasi &
Milik)
11. Solusi tindak lanjut. (Audit Solusi)
2. Tahapan Metodologi OR/MS
Metode OR/MS memiliki 3 tahapan utama :
(1) perumusan masalah, (2) model matematika, dan (3) implementasi rekomendasi.
Masing-masing langkah terdiri dari bererapa langkah. Diantaranya adalah pertama
yaitu meringkas situasi permasalahan dengan antuan gambar. Langkah kedua adalah
perumusan masalah. Dan untuk langkah ketiga menggunakan suatu pendekatan proses
untuk mengidentifikasi struktur, perubahan proses, komponen-komponen, masukan-masukan,
dan keluaran-keluaran dari sistem relevan, yang kemudian disusun dengan suatu
diagram hubungan.
A. Difinisi Konseptual “Suatu Masalah”
Empat unsur-unsur dari suatu masalah adalah (1) pembuat keputusan, (2)
obyektifitas pembuat keputusan, (3) ukuran capaian untuk menilai seberapa baik
sasaran yang telah dicapai, dan (4) alternatif-alternatif tindakan atau
variabel keputusan untuk meraih sasaran. Langkah-2 adalah perumusan masalah,
yakni identifikasi masalah dengan melukiskan situasi masalah. Langkah-3
mengambarakan sistem yang relevan untuk masalah yang sudah dikenali, termasuk
lingkungannya atau sistem yang lebih luas. Hal ini, menunjukkan posisi inti
dari pemilik masalah atau pembuat keputusan dalam mengasumsikan tahap perumusan
masalah.
B. Kompleksitas Dari Definisi Masalah
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam melakukan pengambilan keputusan
yang efektif adalah mengubah struktur organisasi, menetapkan kembali tugas-tugas
dalam pengambilan keputusan. Selain itu, kita membuat iklim organisasi yang dapat
menaikkan ketepatan dalam penelitian metode OR/MS. Lebih lanjut, pembuatan
keputusan itu tidak akan sadar akan keseluruhan tindakan alternetifnya.
Penemuan dan pengembangan pilihan keputusan yang baru merpakan hal yang menarik
dan aspek penghargaan untuk kerja OR/MS. Akhirnya, masalah itu dapat
didiskripsikan oleh pemrakarsa dari proyek yang berperan sebagai pemakai
masalah atau pelangan masalah.
3. Usulan Proyek
Setelah analis memperoleh suatu
pemahaman yang cukup baik mengenai masalah sistem yang sesuai, dia harus
membuat suatu penilaian apakah modeling dari OR/MS dapat dengan mudah
diberlakukan untuk menemukan solusi dari suatu masalah.
a. Perkiraan Biaya Proyek dan Kemungkinan
Keuntungan
Keputusan ya atau tidaknya suatu proyek untuk dikerjakan, sebagian besar
bergantung pada apakah kemungkinan mendapatkan manfaat-manfaat dari biaya-biaya
yang telah dikeluarkan dan bagaimana harapan-harapan dapat segera tercapai.
Jika kedua-duanya yaitu manfaat dan biaya dapat dinyatakan dalam terminology
moneter, suatu proyek dikatakan menguntungkan jika beberapa ukuran yang sesuai
dengannya bermanfaat dan penggunaannya dalam proyek tidak melebihi biaya total
yang dikeluarkan. Untuk melakukan pemikiran terhadap beberapa penelitian
pendahuluan tentang dua tahap lain dari pendekatan OR/MS, yakni model
matematika dan implementasi. Dengan kata lain, ada pertalian atau hubungan ke
depan dari tahap permulaan ke tahap-tahap yang berikutnya.
b. Bentuk dan Usulan Proyek
Pola dalam penulisan usulan proyek adalah sebagai berikut :
(1)
Suatu statemen
pengantar tentang latar belakang dari proyek, konteksnya dan tujuan serta
bagaimana itu terjadi.
(2)
Sebuah
ringkasan eksekutif menyangkut rekomendasi.
(3)
Sesuatu
yang lebih terperinci tentang sebuah pernyataan menyangkut situasi masalah dan
isu perhatian yang mengenali dan memotivasi pendekatan analisa yang diusulkan.
Karena isu kompleks adalah sebuah gagasan yang baik yang meliputi suatu versi
yang disederhanakan tetang banyak gambaran, serta membuang keterangan detail yang
tidak relevan dan apapun aspek pribadi yang aensitif.
(4)
Sutau
ringkasan bukan uraian yang teknis dari langkah-langkah utama dari analisa
secara teknis dengan baik yang memotivasi dari pemasukan ringkas yang tidak
jelas.
(5)
Daftar
format dan jenis data dengan sumber yang bisa dipercaya.
(6)
Suatu
pernyataan kualitatif tentang sifat asli dan manfaat yang diperoleh dari proyek
dan format yang mungkin dihasilkan.
(7)
Daftar
sumber daya yang sebagian besar masukan waktu oleh analis masalah dan staf
lain, mencakup sumber daya dari pemilik masalah, dan dana diperlukan untuk
membawa proyek ke dalam sebuah penyelesaian yang sukses.
(8)
Dalam
merinci suatu daftar waktu seharusnya terkait dengan waktu penyelesaian proyek
yang menyangkut langkah-langkah utama seperti yang diusulkan.
(9)
Suatu
pertanyaan sebagai alat bukti pendukung yang menyangkut kemampuan atau wewenang
dan kemampuan dari menganalisis proyek dan anggota regu proyek lain untuk
menyelesaikan proyek seperti yang diusulkan.
(10) Suatu pernyataan berhapan dengan aspek
kerahasiaan data seperti apakah data yang kemungkinan akan dipindahkan dari penempatan
sumber atau yang lainnya.
4. Tahapan Pemodelan Masalah
Tahapan modeling ini dimulai dari
langkah yang ke-4 yaitu pernyataan uraian sistem dalam terminology kuantitatif.
Hal ini, memnita adanya cara mengembangkan sebuah spreadsheet untuk
hubungan yang kuantitatif dari berbagai variabel sistem dan mungkin saja
berguna untuk influence diagram ke dalam satu set hubungan matematika
antara variabel dan aspek kuantitatif dari sistem yang mengukur tercapainya
keluaran sistem yang diinginkan.
Langkah ke-5 adalah menggunakan model
yang kuantitatif ini untuk menyelidiki perubahan-perubahan pencapaian yang
tidak dapat dikendalikan dan dapat atau tidak dapat diawasi, yaitu ruang
solusi. Tujuannya adalah akan ditemukan solusi yang lebih disukai dalam
kaitanya dengan masalah kepemilikan secara obyektif, jika pemilik masalah lebih
tertarik pada satu sasaran yang utama saja. Sebagai contoh ukuran pencapaian
solusi optimal adalah laba yang maksimal.
Langkah ke-6 menetakan kredibilitas model.
Langkah ke-7 adalah memberikan paparan perubahan secara sistematis bagaimana akibat
dan bagaimana solusi optimal dipengaruhi secara individual atau bersamaan oleh
berbagai input yang tidak dapat dikendalikan yang masuk kedalam sistem, jika
telah terjadi kesalahan dalam memasukkan nilainya.
5. Tahap Implementasi
Pada tahap ini suatu proyek masuk pada
tahapan akhir, pada bagian ini dimulai dari langkah ke-8 yaitu menyampaikan
suatu rencana yang terperinci mengenai berbagai tugas implementasi, tugas individu
dan susunan jadwal untuk koordinasi.
Langkah ke-9 adalah menetapkan prosedur
untuk memelihara dan menetapkan kendali atas solusi yang direkomendasikan itu.
Sebagai contoh, untuk menetapkan seberapa luas nilai-nilai berbagai masukan
yang tidak dapat dikendalikan terhadap solusi yang sekarang dan
prosedur-prosedur yang tepat untuk memperbaharui solusi ketika masukkan yang
ada berada pada cakupan luar.
Langkah ke-10 adalah membuat perubahan
yang diperlukan dari operasi yang sekarang ke operasi yang diusulkan. Persiapan
tentang dokumentasi yang lengkap menyangkut model perangkat lunak yang
dikembangkan bagi penggunanya, dan membentuk suatu bagian yang integral
menyangkut proses implementasi.
Langkah ke-11 adalah mengubah solusi
baru telah untuk digunakan adalam jangka waktu yang sesuai dan melaksanakan
sauatu audit menyangkut solusi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Daellenbach, H.G., 1994, System
and Decision, Jhon-Wiley & Sons, Chichester-England
Ristono, Agus. 2008. Pemodelan
Sistem. Yogyakarta : Graha Ilmu
0 komentar:
Posting Komentar