Jumat, 30 Maret 2012

Metodologi OR/MS


1.    Pendahuluan
Pada dasarnya ada 11 langkah dalam metodelogi  OR/MS. Dari 11 langkah tersebut dapat dikategorikan 3 kategori utama yaitu (1) formulasi, (2) medeling, (3) implemantasi. Selain itu, dalam rancangan OR/MS, akan melbatkan stakeholder, actor atau peran untuk masing-masing, seperti berikut :
a)    Pemilik masalah adalah kelompok atau orang yang mempunyai kendali atas aspek tertentu yang menyangkut masalah. Kebanyakan, pemilik masalah adalah pembuat keputusan itu.
b)   Pemakai masalah adalah yang menggunakan solusi dan melaksanakan keputusan yang disetujui oleah pembuat keputusan atau pemilik masalah dan ia tidak punya otoritas untuk mengubah keputusan atau memulai tindakan baru.
c)    Pelanggan masalah adalah korban atau penerima uang atas konsekuensi dalam menggunakan solusi dan mungkin ada banyak pelanggan masalah.
d)   Pemecah masalah atau analis adalah yang meneliti masalah dan megembangkan untuk mencapai suatu solusi atas persetujuanpemilik masalah.
Sebelas langkah dalam Modeling OR/MS adalah sebagai berikut :
1.      Meringkas situasi permasalahan.
2.      Mengidentifikasi masalah untuk dianaliasa.
3.      Mengambarkan sistem yang relevan.
B)    Modeling
4.      Membangun suatu model matematika. (Usulan Proyek)
5.      Mencari solusi yang sesuai.
6.      Pengesahan dan tes kemampuan.
7.      Analisis kepekaan solusi. (Laporan Proyek)
C)    Implementation
8.      Merencanakan implementasi.
9.      Menetapkan kendali atas solusi.
10.  Implementasi solusi. (Dokumentasi & Milik)
11.  Solusi tindak lanjut. (Audit Solusi)
2.    Tahapan Metodologi OR/MS
Metode OR/MS memiliki 3 tahapan utama : (1) perumusan masalah, (2) model matematika, dan (3) implementasi rekomendasi. Masing-masing langkah terdiri dari bererapa langkah. Diantaranya adalah pertama yaitu meringkas situasi permasalahan dengan antuan gambar. Langkah kedua adalah perumusan masalah. Dan untuk langkah ketiga menggunakan suatu pendekatan proses untuk mengidentifikasi struktur, perubahan proses, komponen-komponen, masukan-masukan, dan keluaran-keluaran dari sistem relevan, yang kemudian disusun dengan suatu diagram hubungan.
A.    Difinisi Konseptual “Suatu Masalah”
Empat unsur-unsur dari suatu masalah adalah (1) pembuat keputusan, (2) obyektifitas pembuat keputusan, (3) ukuran capaian untuk menilai seberapa baik sasaran yang telah dicapai, dan (4) alternatif-alternatif tindakan atau variabel keputusan untuk meraih sasaran. Langkah-2 adalah perumusan masalah, yakni identifikasi masalah dengan melukiskan situasi masalah. Langkah-3 mengambarakan sistem yang relevan untuk masalah yang sudah dikenali, termasuk lingkungannya atau sistem yang lebih luas. Hal ini, menunjukkan posisi inti dari pemilik masalah atau pembuat keputusan dalam mengasumsikan tahap perumusan masalah.
B.     Kompleksitas Dari Definisi Masalah
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam melakukan pengambilan keputusan yang efektif adalah mengubah struktur organisasi, menetapkan kembali tugas-tugas dalam pengambilan keputusan. Selain itu, kita membuat iklim organisasi yang dapat menaikkan ketepatan dalam penelitian metode OR/MS. Lebih lanjut, pembuatan keputusan itu tidak akan sadar akan keseluruhan tindakan alternetifnya. Penemuan dan pengembangan pilihan keputusan yang baru merpakan hal yang menarik dan aspek penghargaan untuk kerja OR/MS. Akhirnya, masalah itu dapat didiskripsikan oleh pemrakarsa dari proyek yang berperan sebagai pemakai masalah atau pelangan masalah.
3.    Usulan Proyek
Setelah analis memperoleh suatu pemahaman yang cukup baik mengenai masalah sistem yang sesuai, dia harus membuat suatu penilaian apakah modeling dari OR/MS dapat dengan mudah diberlakukan untuk menemukan solusi dari suatu masalah.
a.       Perkiraan Biaya Proyek dan Kemungkinan Keuntungan
Keputusan ya atau tidaknya suatu proyek untuk dikerjakan, sebagian besar bergantung pada apakah kemungkinan mendapatkan manfaat-manfaat dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan bagaimana harapan-harapan dapat segera tercapai. Jika kedua-duanya yaitu manfaat dan biaya dapat dinyatakan dalam terminology moneter, suatu proyek dikatakan menguntungkan jika beberapa ukuran yang sesuai dengannya bermanfaat dan penggunaannya dalam proyek tidak melebihi biaya total yang dikeluarkan. Untuk melakukan pemikiran terhadap beberapa penelitian pendahuluan tentang dua tahap lain dari pendekatan OR/MS, yakni model matematika dan implementasi. Dengan kata lain, ada pertalian atau hubungan ke depan dari tahap permulaan ke tahap-tahap yang berikutnya.
b.      Bentuk dan Usulan Proyek
Pola dalam penulisan usulan proyek adalah sebagai berikut :
(1)        Suatu statemen pengantar tentang latar belakang dari proyek, konteksnya dan tujuan serta bagaimana itu terjadi.
(2)        Sebuah ringkasan eksekutif menyangkut rekomendasi.
(3)        Sesuatu yang lebih terperinci tentang sebuah pernyataan menyangkut situasi masalah dan isu perhatian yang mengenali dan memotivasi pendekatan analisa yang diusulkan. Karena isu kompleks adalah sebuah gagasan yang baik yang meliputi suatu versi yang disederhanakan tetang banyak gambaran, serta membuang keterangan detail yang tidak relevan dan apapun aspek pribadi yang aensitif.
(4)        Sutau ringkasan bukan uraian yang teknis dari langkah-langkah utama dari analisa secara teknis dengan baik yang memotivasi dari pemasukan ringkas yang tidak jelas.
(5)        Daftar format dan jenis data dengan sumber yang bisa dipercaya.
(6)        Suatu pernyataan kualitatif tentang sifat asli dan manfaat yang diperoleh dari proyek dan format yang mungkin dihasilkan.
(7)        Daftar sumber daya yang sebagian besar masukan waktu oleh analis masalah dan staf lain, mencakup sumber daya dari pemilik masalah, dan dana diperlukan untuk membawa proyek ke dalam sebuah penyelesaian yang sukses.
(8)        Dalam merinci suatu daftar waktu seharusnya terkait dengan waktu penyelesaian proyek yang menyangkut langkah-langkah utama seperti yang diusulkan.
(9)        Suatu pertanyaan sebagai alat bukti pendukung yang menyangkut kemampuan atau wewenang dan kemampuan dari menganalisis proyek dan anggota regu proyek lain untuk menyelesaikan proyek seperti yang diusulkan.
(10)    Suatu pernyataan berhapan dengan aspek kerahasiaan data seperti apakah data yang kemungkinan akan dipindahkan dari penempatan sumber atau yang lainnya.
4.    Tahapan Pemodelan Masalah
Tahapan modeling ini dimulai dari langkah yang ke-4 yaitu pernyataan uraian sistem dalam terminology kuantitatif. Hal ini, memnita adanya cara mengembangkan sebuah spreadsheet untuk hubungan yang kuantitatif dari berbagai variabel sistem dan mungkin saja berguna untuk influence diagram ke dalam satu set hubungan matematika antara variabel dan aspek kuantitatif dari sistem yang mengukur tercapainya keluaran sistem yang diinginkan.
Langkah ke-5 adalah menggunakan model yang kuantitatif ini untuk menyelidiki perubahan-perubahan pencapaian yang tidak dapat dikendalikan dan dapat atau tidak dapat diawasi, yaitu ruang solusi. Tujuannya adalah akan ditemukan solusi yang lebih disukai dalam kaitanya dengan masalah kepemilikan secara obyektif, jika pemilik masalah lebih tertarik pada satu sasaran yang utama saja. Sebagai contoh ukuran pencapaian solusi optimal adalah laba yang maksimal.
Langkah ke-6 menetakan kredibilitas model. Langkah ke-7 adalah memberikan paparan perubahan secara sistematis bagaimana akibat dan bagaimana solusi optimal dipengaruhi secara individual atau bersamaan oleh berbagai input yang tidak dapat dikendalikan yang masuk kedalam sistem, jika telah terjadi kesalahan dalam memasukkan nilainya.   
5.    Tahap Implementasi
Pada tahap ini suatu proyek masuk pada tahapan akhir, pada bagian ini dimulai dari langkah ke-8 yaitu menyampaikan suatu rencana yang terperinci mengenai berbagai tugas implementasi, tugas individu dan susunan jadwal untuk koordinasi.
Langkah ke-9 adalah menetapkan prosedur untuk memelihara dan menetapkan kendali atas solusi yang direkomendasikan itu. Sebagai contoh, untuk menetapkan seberapa luas nilai-nilai berbagai masukan yang tidak dapat dikendalikan terhadap solusi yang sekarang dan prosedur-prosedur yang tepat untuk memperbaharui solusi ketika masukkan yang ada berada pada cakupan luar.
Langkah ke-10 adalah membuat perubahan yang diperlukan dari operasi yang sekarang ke operasi yang diusulkan. Persiapan tentang dokumentasi yang lengkap menyangkut model perangkat lunak yang dikembangkan bagi penggunanya, dan membentuk suatu bagian yang integral menyangkut proses implementasi.
Langkah ke-11 adalah mengubah solusi baru telah untuk digunakan adalam jangka waktu yang sesuai dan melaksanakan sauatu audit menyangkut solusi.
6.    DAFTAR PUSTAKA
Daellenbach, H.G., 1994, System and Decision, Jhon-Wiley & Sons, Chichester-England
Ristono, Agus. 2008. Pemodelan Sistem. Yogyakarta : Graha Ilmu

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost