A.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari ternyata
kita sangat banyak dikelilingi oleh sistem. Misalnya sistem social, sistem hukum
dan sistem alam. Secara tidak sadar kita ikut dalam sistem tersebut. Hal-hal
tersebut disebut sistem dikarena oleh adanya saling keterkaitan atau saling
berhubungan satu sama lain untuk mewujudkan suatu tujuan. Dan hal tersebut akan
pada berubah oleh sebab proses fisik, proses social dan proses alam.
B. CARA MENJELASKAN SISTEM
1. Pandangan Sistem Dari Luar dan Dari
Dalam
Secara umum sistem akan berbeda jika
dilihat dari dalam dan luar. Jika dipandang dari luar makan akan terlihat suatu
keterkaitan anatara komponen satu dengan komponen yang lain. Sedangkan jika
sistem dilihat dari dalam maka secara tidak langsung kita menjadi bagian dari
sistem tersebut.
2. Sistem Sebagai Konseptualisasi Manusia
Sistem akan terlihat berbeda jika
dilihat oleh orang yang berbeda. Hal ini menujukkan bahwa perbedaan orang akan
dapat menimbulkan konsep yang berbeda. Dengan demikian maka sistem sebagai
konseptualisasi dari manusia.
C. SUBJEKTIVITAS DARI DESKRIPSI SISTEM
1. Efek Dari Pengetahuan Sebelumnya
Faktro yang mempengaruhi sistem
diantaranya adalah seperti latar belakang social dan kebudayaan, pendidikan,
pengalaman praktek dan nilai atau kepercayaan dari individu. Dengan adanya
perbedaan faktor ini maka akan menimbulan pandangan yang berbeda-beda dari
setiap latar belakang. Maka dari itu suatu padangan harus dilihat dari berbagai
aspek agar dapat mewujudkan suatu sistem yang mendunia.
2. Definisi Sistem Adalah Subjektif
Sistem untuk orang yang berbeda akan
menhasilkan suatu tujuan dan hasil yang berbeda. Hal itu dapat saja terjadi
tetapi batasan dari hal tersebut sistem tetap logis. Kekonsistensian sistem
yang logis maka akan dapat menciptakan suatu hasil yang valid atau benar.
D. DEFINISI FORMAL DARI KONSEP SISTEM
Definissi formal dari sebuah sistem
adalah sebagai berikut :
1. Sebuah sistem adalah sebuah gabungan
komponen yang teratur. “Teratur” berarti bahwa ada hubungan khusus antara
komponen.
2. Sistem melakukan sesuatu yang dengan
kata lain bahwa ia menunjukkan sebuah tipe perilaku yang unik untuk sistem
tersebut.
3. Tiap komponen berkontribusi terhadap
perilaku sistem dan dipengaruhi karena berada di dalam sistem. Tidak ada
komponen yang memiliki efek independen dalam sistem dalam sistem. Perilaku dari
sistem dapat diubah jika komponen manapun dipindahkan atau meninggalkan.
4. Kelompok komponen di dalam sistem bisa
jadi mereka juga memiliki properti nomor (1), (2) dan (3), sehingga mereka
dapat membentuk sub-sistem.
5. Sistem memiliki sesuatu yang berada di
luar disebut sebagai lingkungan, memberikan input ke dalam sistem dan menerima
output dari sistem.
6. Sistem telah diidentifikasi oleh
seseorang sebagai kepentingan khusus (memiliki tujuan tertentu).
E. BEBERAPA CONTOH DESKRIPSI SISTEM
Beberapa contoh yang dapat digunakan
untuk pendeskripsian sistem adalah sebagai berikut :
1. Sistem lalu lintas,
Dalam sistem lalu lintas terdapat suatu
komponen yang penting yaitu jaringan jalan yang dapat menghubungkan satu titik
ketitik lain. Perubahan atau kendala yang ada pada jaringan jalan dapat
menyebabkan gangguan sistem jaringan jalan. Selain komponen jalan ada komponen
input output. Input berupa orang yang akan berpergian dan kendaraan yang yang
digunakan. Selain itu input juga berupa peraturan operasional. Sedangkan
outputnya adalah orang yang berpergian sampai pada tujuan yang diinginkan.
Dengan mengetahui berbagai komponen yang ada maka akan dapat mencipkan suatu
peraturan baru untuk terwujudnya sistem yang lebih baik.
2. Kendaraan bermotor
Sebuah mobil adalah kumpulan dari
berbagai sistem yang saling berkaitan diantaranya adalah sistem kendali berupa
setir mobil dan sitem pengerak berupa mesin. Dengan adanya hal tersebut dapat
dikatakan sebagai sistem kendaraan bermotor. Tetapi akan berbeda jika mobil
tersebut dimasukan kedalam jaringan jalan maka akan menghasilkan mobil yang
berada dalam sistem transportasi. Untuk dapat memasuki jaringan jalan tadi
sebuah mobil memerlukan pengendara dan bahan bakar. Tetapi mobil akan dipandang
berbeda jika dimiliki oleh kolektor, mobil dipadang sebagai pemuas keinginan
kolektor. Tetapi jika berada pada tangan penjual mobil dipandang sebagai
penghasil keuntungan.
3. Penggergajian.
Dalam sistem penggergajian dapat dipandang
dari berbagai sudut pandang. Diantaranya adalah dipandang dari sudut pandang
teknis industri yang berorientasi kepada hasil produk yang bagus dan dalam
jumlah yang banyak. Dari sudut pandang pemaksimalan maka cenderung kepada
penjualan yang menghasilkan keuntungan yang besar. Dari sudut pandang sistem
peminimalan biaya maka akan bertujuan untuk bagaimana meminimalkan biaya
operasional penggergajian. Dari sudut pandang tingkat resolusi dalam deskripsi
sistem tentunya akan berorientasi pada bagaimana mendeskripsikan tingkat
resolusi sistem penggergajian. Dari sudut pandang perubahan dalam deskripsi
sistem tentunya sistem akan cenderung bagaimana perubahan sistem tersebut
bedampak pada proses penggergejian. Dari setiap sudut pandang memiliki tujuan
yang berbeda-beda.
F. SISTEM BLACK BOX
Sistem akan mudah untuk dijelaskan dengan
mengetahui secara detail dan lengkap dari sebuah sistem dalam sebuah lingkup
yang cukup kecil.
G. HIRARKI SISTEM
Dalam suatu sistem tentunya ada sistem
yang berkaitan antara sistem satu dengan sistem yang lain. Sebagai contoh
adalah didalam sistem pengergajian terdapat sistem penghasil keuntungan dan
sistem untuk meminimasi biaya. Secara tidak langsung sistem ini saling
berkaitan satu sama lain dalam suatu sistem. Dalam sistem ini terdapat sistem
yang lebih luas dan lebih sempit. Dari dua lingkup sistem tersebut maka dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa sistem yang lebih sempit berada dalam sistem
yang lebih luas dengan syarat sistem tersebut menjadi bagian dari sistem yang
lebih luas.
H. PERILAKU SISTEM
1. Keadaan sistem
Dalam sistem tentunya terdapat
komponen-komponen yang menyusunnya. Komponen penyusun tersebut dapat
berubah-ubah sesuai dengan keadaan yang ada disekitar sistem tersebut. Keadaan
sistem ini dipengaruhi oleh inputan sistem. Ketika inputan sistem diinputkan
dalam sistem maka proses dan outputan akan dipengaruhi inputan sistem tadi.
2. Variasi dari perilaku sistem
Sistem satu dengan sistem yang lain
tentunya sangat berbeda. Perbedaan sistem yang satu dengan sistem yang lain itu
menunjukkan variasi dari sistem. Dengan adanya variasi sistem ini kita bisa
menyesuaikan variasi sistem dengan keadaan yang dihadapi.
3. Properti yang muncul
Susunan sistem terdiri dari
subsistem-subsistem penyusun, yang mana susistem-subsistem penyusun sistem ini memiliki
karakteristik dan sifat yang berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan subsistem
yang satu dengan subsistem yang lain ini menjadikan sistem dapat berjalan dan dapat
menyelesaikan suatu tujuan. Ketika suatu sistem telah berjalan akan muncul
suatu property-properti baru yang nantinya akan menunjukkan, apakah sistem itu
tadi berjalan dengan efektif dan efisien atau tidak.
I.
JENIS
SISTEM YANG BERBEDA
1.
Sistem
Yang Memiliki Ciri Tersendiri
Dalam display lampu
penyiaran sebuah berita, keadaan sistem adalah salah satu dari sejumlah besar
keadaan individual, masing-masing ditandai oleh sebuah pola dari lampu yang
mati dan hidup. Pola ini berubah dengan sangat cepat sehingga mata diperdaya
menjadi melihat sebuah benang huruf yang terus bergerak. Bagaimanapun juga
pergerakan yang terlihat terdiri dari rangkaian display dari pola individual,
masing-masing memegang sebuah fraksi selama perdetik. Pola ini tidak terhapus
dari satu display lainnya. Jadi kedaan sistem lain melompati melalui
serangkaian sistem yang memiliki tersendiri. Sistem seperti ini disebut juga
sebagai sistem diskret. Misalnya dalam telepon, nomor dari telepon sibuk adalah
salah satu dari variabel keadaan yang penting.
2.
Sistem
Berkelanjutan
Variabel keadaan dari
sistem jaringan jalan berubah terus menerus ketika kendaraan bergerak sepanjang
segmen jalan atau melalui perpotongan jalan. Karena variabel keadaan adalah
variabel yang terus menerus, jumlah keadaan yang mungkin akan membesar menjadi
tidak terbatas, bahkan jika masing-masing variabel dapat dibatasi menjadi
sebuah kisaran nilai yang kecil. Misalnya adalah sebuah sistem yang terjadi
secara terus menerus. Banyaknya proses industri, khususnya pabrik petrokimia dan
kimia harus dipandang sebagai sistem yang terus menerus.
3.
Sistem
Deterministik dan Stokastik
Perilaku sistem dapat
diperkirakan dalam tiap detailnya maka sistem ini bersifat deterministik.
Misalnya untuk studi sistem tata surya dipandang sebagai sistem deterministik.
Beberapa perilaku dapat pengaruhi oleh sistem stokastik atau acak sistem
tersebut disebut sistem stokastik. Kata stokastik berasal dari Yunani Stochos
yang berarti menebak.
4.
Sistem
Terbuka dan Tertutup
Teori sistem secara umum telah
memperkenalkan konsep dari sistem tertutup dan terbuka. Sebuah sistem tertutup
adalah yang tidak menerima apapun dari lingkunganya, dan tidak member apapun
kepada lingkungannya. Sistem tertutup tidak memiliki interaksi dengan lingkungan
manapun, sebaliknya sistem terbuka berinteraksi dengan lingkungannya, dengan
menerima input darinya dan member output kepadanya.
Teori sistem dibedakan atas 3 jenis
pengendalian yaitu (1) kendali berputar tebuka, (2) kendali berputar tertutup,
dan (3) kendali umpan balik.
a. Kendali berputaran terbuka
Kendali
berputaran terbuka adalah masukan yang digolongkan kepada sistem yang
didasarkan kepada perkiraan tentang bagaiamana perilaku sistem dalam menanggapi
masukan tersebut. Kendali berputar terbuka Sering terjadi dalam bentuk rumusan
atau susunan aturan yang harus diikuti, misalnya : pada harga penggergajian untuk
memperkecil sistem masukan pengendalian
yang akan dimasukan kedalam sebuah daftar (jadwal) tentang penjelasan pola
pemotongan untuk diaplikasikan setiap pekerjaan sehingga dapat diproses.
b. Kendali berputaran tertutup.
Dalam sistem
ini memungkinkan ada tanggap untuk mengulang dan menilai masukan kendali. Misalnya
: kebanyakan orang mengatur temperatur air di shower berdri aman
disamping shower, setelah itu
kita akan mengatur kehangatan dan kedingan sesuai dengan yang kita inginkan.
Setelah beberapa saat kita ulurkan tangan untuk mengetahui temperature pada shower
tersebut, informasi ini akanb dicerna oleh otak kita, jika temperature yang belum sesuai dengan keingan kita maka kita
akan menambah panas jika terlalu dingin dan sebaliknya.
c. kendali umpan balik.dan peraturan
sendiri.
Kendali
umpan balik dan pengaturan sendiri memiliki perbedaan utama pada cara kerjanya.
Kendali umpan balik menerima masukan tambahan yang disediakan oleh pengendali
manusia. Aturan tersebut membangun pengaturan internal sendiri, sebagai hasil
evolusi alam. Pada sistem ini terdapat beberapa keadaan diantaranya adalah
peraturan umpan balik positif dan negative, kendali umpan balik dan
keterlambatan pada sistem.
J.
PENUTUP
Pada dasarnya sistem merupakan
konseptualisasi mental dari benda-benda yang belum terjadi, benda yang kita
rencanakan, atau pandang dari perubahan rencana utama dari sebuah operasi yang
ada dan masih perlu untuk diimplementasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Daellenbach, H.G., 1994, System and Decision, Jhon-Wiley
& Sons, Chichester-England
Ristono, Agus. 2008. Pemodelan Sistem. Yogyakarta
: Graha Ilmu
0 komentar:
Posting Komentar