Kamis, 29 Maret 2012

KONSEP SISTEM


A.      PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari ternyata kita sangat banyak dikelilingi oleh sistem. Misalnya sistem social, sistem hukum dan sistem alam. Secara tidak sadar kita ikut dalam sistem tersebut. Hal-hal tersebut disebut sistem dikarena oleh adanya saling keterkaitan atau saling berhubungan satu sama lain untuk mewujudkan suatu tujuan. Dan hal tersebut akan pada berubah oleh sebab proses fisik, proses social dan proses alam.
B.       CARA MENJELASKAN SISTEM
1.    Pandangan Sistem Dari Luar dan Dari Dalam
Secara umum sistem akan berbeda jika dilihat dari dalam dan luar. Jika dipandang dari luar makan akan terlihat suatu keterkaitan anatara komponen satu dengan komponen yang lain. Sedangkan jika sistem dilihat dari dalam maka secara tidak langsung kita menjadi bagian dari sistem tersebut.
2.    Sistem Sebagai Konseptualisasi Manusia
Sistem akan terlihat berbeda jika dilihat oleh orang yang berbeda. Hal ini menujukkan bahwa perbedaan orang akan dapat menimbulkan konsep yang berbeda. Dengan demikian maka sistem sebagai konseptualisasi dari manusia.
C.      SUBJEKTIVITAS DARI DESKRIPSI SISTEM
1.      Efek Dari Pengetahuan Sebelumnya
Faktro yang mempengaruhi sistem diantaranya adalah seperti latar belakang social dan kebudayaan, pendidikan, pengalaman praktek dan nilai atau kepercayaan dari individu. Dengan adanya perbedaan faktor ini maka akan menimbulan pandangan yang berbeda-beda dari setiap latar belakang. Maka dari itu suatu padangan harus dilihat dari berbagai aspek agar dapat mewujudkan suatu sistem yang mendunia.
2.      Definisi Sistem Adalah Subjektif
Sistem untuk orang yang berbeda akan menhasilkan suatu tujuan dan hasil yang berbeda. Hal itu dapat saja terjadi tetapi batasan dari hal tersebut sistem tetap logis. Kekonsistensian sistem yang logis maka akan dapat menciptakan suatu hasil yang valid atau benar.
D.      DEFINISI FORMAL DARI KONSEP SISTEM
Definissi formal dari sebuah sistem adalah sebagai berikut :
1.    Sebuah sistem adalah sebuah gabungan komponen yang teratur. “Teratur” berarti bahwa ada hubungan khusus antara komponen.
2.    Sistem melakukan sesuatu yang dengan kata lain bahwa ia menunjukkan sebuah tipe perilaku yang unik untuk sistem tersebut.
3.    Tiap komponen berkontribusi terhadap perilaku sistem dan dipengaruhi karena berada di dalam sistem. Tidak ada komponen yang memiliki efek independen dalam sistem dalam sistem. Perilaku dari sistem dapat diubah jika komponen manapun dipindahkan atau meninggalkan.
4.    Kelompok komponen di dalam sistem bisa jadi mereka juga memiliki properti nomor (1), (2) dan (3), sehingga mereka dapat membentuk sub-sistem.
5.    Sistem memiliki sesuatu yang berada di luar disebut sebagai lingkungan, memberikan input ke dalam sistem dan menerima output dari sistem.
6.    Sistem telah diidentifikasi oleh seseorang sebagai kepentingan khusus (memiliki tujuan tertentu).
E.       BEBERAPA CONTOH DESKRIPSI SISTEM
Beberapa contoh yang dapat digunakan untuk pendeskripsian sistem adalah sebagai berikut :
1.    Sistem lalu lintas,
Dalam sistem lalu lintas terdapat suatu komponen yang penting yaitu jaringan jalan yang dapat menghubungkan satu titik ketitik lain. Perubahan atau kendala yang ada pada jaringan jalan dapat menyebabkan gangguan sistem jaringan jalan. Selain komponen jalan ada komponen input output. Input berupa orang yang akan berpergian dan kendaraan yang yang digunakan. Selain itu input juga berupa peraturan operasional. Sedangkan outputnya adalah orang yang berpergian sampai pada tujuan yang diinginkan. Dengan mengetahui berbagai komponen yang ada maka akan dapat mencipkan suatu peraturan baru untuk terwujudnya sistem yang lebih baik.
2.    Kendaraan bermotor
Sebuah mobil adalah kumpulan dari berbagai sistem yang saling berkaitan diantaranya adalah sistem kendali berupa setir mobil dan sitem pengerak berupa mesin. Dengan adanya hal tersebut dapat dikatakan sebagai sistem kendaraan bermotor. Tetapi akan berbeda jika mobil tersebut dimasukan kedalam jaringan jalan maka akan menghasilkan mobil yang berada dalam sistem transportasi. Untuk dapat memasuki jaringan jalan tadi sebuah mobil memerlukan pengendara dan bahan bakar. Tetapi mobil akan dipandang berbeda jika dimiliki oleh kolektor, mobil dipadang sebagai pemuas keinginan kolektor. Tetapi jika berada pada tangan penjual mobil dipandang sebagai penghasil keuntungan.
3.    Penggergajian.
Dalam sistem penggergajian dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Diantaranya adalah dipandang dari sudut pandang teknis industri yang berorientasi kepada hasil produk yang bagus dan dalam jumlah yang banyak. Dari sudut pandang pemaksimalan maka cenderung kepada penjualan yang menghasilkan keuntungan yang besar. Dari sudut pandang sistem peminimalan biaya maka akan bertujuan untuk bagaimana meminimalkan biaya operasional penggergajian. Dari sudut pandang tingkat resolusi dalam deskripsi sistem tentunya akan berorientasi pada bagaimana mendeskripsikan tingkat resolusi sistem penggergajian. Dari sudut pandang perubahan dalam deskripsi sistem tentunya sistem akan cenderung bagaimana perubahan sistem tersebut bedampak pada proses penggergejian. Dari setiap sudut pandang memiliki tujuan yang berbeda-beda.   
F.       SISTEM BLACK BOX
Sistem akan mudah untuk dijelaskan dengan mengetahui secara detail dan lengkap dari sebuah sistem dalam sebuah lingkup yang cukup kecil.
G.      HIRARKI SISTEM
Dalam suatu sistem tentunya ada sistem yang berkaitan antara sistem satu dengan sistem yang lain. Sebagai contoh adalah didalam sistem pengergajian terdapat sistem penghasil keuntungan dan sistem untuk meminimasi biaya. Secara tidak langsung sistem ini saling berkaitan satu sama lain dalam suatu sistem. Dalam sistem ini terdapat sistem yang lebih luas dan lebih sempit. Dari dua lingkup sistem tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sistem yang lebih sempit berada dalam sistem yang lebih luas dengan syarat sistem tersebut menjadi bagian dari sistem yang lebih luas.
H.      PERILAKU SISTEM
1.      Keadaan sistem
Dalam sistem tentunya terdapat komponen-komponen yang menyusunnya. Komponen penyusun tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan yang ada disekitar sistem tersebut. Keadaan sistem ini dipengaruhi oleh inputan sistem. Ketika inputan sistem diinputkan dalam sistem maka proses dan outputan akan dipengaruhi inputan sistem tadi.
2.      Variasi dari perilaku sistem
Sistem satu dengan sistem yang lain tentunya sangat berbeda. Perbedaan sistem yang satu dengan sistem yang lain itu menunjukkan variasi dari sistem. Dengan adanya variasi sistem ini kita bisa menyesuaikan variasi sistem dengan keadaan yang dihadapi. 
3.      Properti yang muncul
Susunan sistem terdiri dari subsistem-subsistem penyusun, yang mana susistem-subsistem penyusun sistem ini memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan subsistem yang satu dengan subsistem yang lain ini menjadikan sistem dapat berjalan dan dapat menyelesaikan suatu tujuan. Ketika suatu sistem telah berjalan akan muncul suatu property-properti baru yang nantinya akan menunjukkan, apakah sistem itu tadi berjalan dengan efektif dan efisien atau tidak.
I.         JENIS SISTEM YANG BERBEDA
1.         Sistem Yang Memiliki Ciri Tersendiri
Dalam display lampu penyiaran sebuah berita, keadaan sistem adalah salah satu dari sejumlah besar keadaan individual, masing-masing ditandai oleh sebuah pola dari lampu yang mati dan hidup. Pola ini berubah dengan sangat cepat sehingga mata diperdaya menjadi melihat sebuah benang huruf yang terus bergerak. Bagaimanapun juga pergerakan yang terlihat terdiri dari rangkaian display dari pola individual, masing-masing memegang sebuah fraksi selama perdetik. Pola ini tidak terhapus dari satu display lainnya. Jadi kedaan sistem lain melompati melalui serangkaian sistem yang memiliki tersendiri. Sistem seperti ini disebut juga sebagai sistem diskret. Misalnya dalam telepon, nomor dari telepon sibuk adalah salah satu dari variabel keadaan yang penting.
2.         Sistem Berkelanjutan
Variabel keadaan dari sistem jaringan jalan berubah terus menerus ketika kendaraan bergerak sepanjang segmen jalan atau melalui perpotongan jalan. Karena variabel keadaan adalah variabel yang terus menerus, jumlah keadaan yang mungkin akan membesar menjadi tidak terbatas, bahkan jika masing-masing variabel dapat dibatasi menjadi sebuah kisaran nilai yang kecil. Misalnya adalah sebuah sistem yang terjadi secara terus menerus. Banyaknya proses industri, khususnya pabrik petrokimia dan kimia harus dipandang sebagai sistem yang terus menerus.
3.         Sistem Deterministik dan Stokastik
Perilaku sistem dapat diperkirakan dalam tiap detailnya maka sistem ini bersifat deterministik. Misalnya untuk studi sistem tata surya dipandang sebagai sistem deterministik. Beberapa perilaku dapat pengaruhi oleh sistem stokastik atau acak sistem tersebut disebut sistem stokastik. Kata stokastik berasal dari Yunani Stochos yang berarti menebak.
4.         Sistem Terbuka dan Tertutup
Teori sistem secara umum telah memperkenalkan konsep dari sistem tertutup dan terbuka. Sebuah sistem tertutup adalah yang tidak menerima apapun dari lingkunganya, dan tidak member apapun kepada lingkungannya. Sistem tertutup tidak memiliki interaksi dengan lingkungan manapun, sebaliknya sistem terbuka berinteraksi dengan lingkungannya, dengan menerima input darinya dan member output kepadanya.
Teori sistem dibedakan atas 3 jenis pengendalian yaitu (1) kendali berputar tebuka, (2) kendali berputar tertutup, dan (3) kendali umpan balik.
a.       Kendali berputaran terbuka
     Kendali berputaran terbuka adalah masukan yang digolongkan kepada sistem yang didasarkan kepada perkiraan tentang bagaiamana perilaku sistem dalam menanggapi masukan tersebut. Kendali berputar terbuka Sering terjadi dalam bentuk rumusan atau susunan aturan yang harus diikuti, misalnya : pada harga penggergajian untuk memperkecil sistem masukan  pengendalian yang akan dimasukan kedalam sebuah daftar (jadwal) tentang penjelasan pola pemotongan untuk diaplikasikan setiap pekerjaan sehingga dapat diproses.
b.      Kendali berputaran tertutup.
Dalam sistem ini memungkinkan ada tanggap untuk mengulang dan menilai masukan kendali. Misalnya : kebanyakan orang mengatur temperatur air di shower berdri aman disamping  shower, setelah itu kita akan mengatur kehangatan dan kedingan sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah beberapa saat kita ulurkan tangan untuk mengetahui temperature pada shower tersebut, informasi ini akanb dicerna oleh otak kita, jika temperature  yang belum sesuai dengan keingan kita maka kita akan menambah panas jika terlalu dingin dan sebaliknya.
c.       kendali umpan balik.dan peraturan sendiri.
Kendali umpan balik dan pengaturan sendiri memiliki perbedaan utama pada cara kerjanya. Kendali umpan balik menerima masukan tambahan yang disediakan oleh pengendali manusia. Aturan tersebut membangun pengaturan internal sendiri, sebagai hasil evolusi alam. Pada sistem ini terdapat beberapa keadaan diantaranya adalah peraturan umpan balik positif dan negative, kendali umpan balik dan keterlambatan pada sistem.
J.        PENUTUP
Pada dasarnya sistem merupakan konseptualisasi mental dari benda-benda yang belum terjadi, benda yang kita rencanakan, atau pandang dari perubahan rencana utama dari sebuah operasi yang ada dan masih perlu untuk diimplementasikan.











DAFTAR PUSTAKA
Daellenbach, H.G., 1994, System and Decision, Jhon-Wiley & Sons, Chichester-England
Ristono, Agus. 2008. Pemodelan Sistem. Yogyakarta : Graha Ilmu

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost